BAB 7
Jesus a better priest
Ibrani 4:14-6:20
(yesus-Imam yang lebih baik)
Ibrani 4:14 adalah permulaan bagian inti dari buku
ibrani,yang berpusatpada kaabah.penulis menggunakan pengertian literal untuk
menyatukan bagian inti dan bagian akhir sura ini.penulis merangkumnya.dengan
kata lain memulai dan mengakhiri bagian inti dengan kata dan ide yang
sama.jikamembandingkan ibrani 4:14-16 dengan pasal 10:19-25, kita akan
menemukan paling 4 kesamaan.kedua bagian ini berbicara mengenai Yesus sebagai
imam besar”Agung”.keduanya menegur kita untuk secepatnya mengakui iman
kita.keduanya berbicara tentang jalan masuk kita kepada Allah.dan keduanya juga
menekankan keberanian atau keyakinan yang dapat kita peroleh untuk dating
kepada Allah.hal ini jelas menandai permulaan dan akhir dari pembahasan
orang-orang ibrani tentang kaabah itu.
Namun pengertian literal ini mempunyai makna lebih dari
itu.pengertian ini juga menunjukan kepada kita apa pentingnya pembahasan
itu.pengertian ini menunjukan kepada kita ide-ide yang harus kita perhatikan
dan perlu kita ambil dari pembahasan itu.sesungguhnya pengertian ini menunjukan
kepada kita bahwa pada dasarnya,pembahasan ini bukanlah semata-mata tentang
kaabah sorgawi namun tentang imam dalam kaabah itu danperbedaan apa yang di
buatNya dalam hidup kita.konsep ini membungkus keseluruhan pembahasan tentang
kaabah surgawi itu,dengan beberapa kali pengulangan,mengingatkan kita lagi
bahwa itulah intinya,buku ibrani adalah sebuah buku tentang Yesus.sekarang kita
memiliki kesempatan untuk,dalam beberapa pelajaran berikut,menyelidiki apa
artinya,bagi Yesus,untuk menjadi imam besar Agung kita dalam kaabah surge.
Anchor text
(ayat inti)
Karena sekarang kita mempunyai imam besar Agung, yang telah
melintasi semua langit,yaitu Yesus,Anak Allah,baiklah kita teguh berpegang pada
pengakuan iman kita.sebab imam besar yang kita punya,bukanlah imam besar yang
tidak dapa turut merasakan kelemahan-kelemahan kita,sebaliknya sama dengan
kita,Ia telah dicobai,hanya tidak berbuat dosa.Ibrani 4:14-15
Bible search
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan berpusat pada
bagian buku ibrani yang ada dalam tanda kurung.
1.daftarkan,sebanyak yang engkau ketahui,nama para imam dalam
kaabah di dunia menurut buku ibrabi,siapa mereka,dan apa yang mereka lakukan?(5:1-4)
2.daftarkan,sebanyak yang engkau bisa tentang peran kristus
sebagai imam menurut buku ibrani.(4:14-16;5:5-9)
3.dari dua pertanyaan tadi bandingkanlah imam-imam dunia dan
imam kristus. Apa persamaan mereka dan apa perbedaan mereka?
4.apa keuntungan utama keimamatan kristus bagi kita?(4:16)
5.pengajaran daras apa yang buku ibrani katakana harus
dipahami oleh orang Kristen dan beralih kemana?(6:1-2)
6.apa yang dikatakan buku ibrani tentang mereka yang
jatuh(murtad) setelahmenerima kristus dan berhasil menghidupkan kehidupan
Kristen?(6:4-8)
7.bagaimana engkau menjelaskan pengajaran yang engkau temukan
di pertanyaan nomor 6?
8.bagaimana keadaan rohani para penerima surat ini?(6:9-12)
9.apa yang memberi jaminan bahwa Allah itu benar dalam
perjanjianNya?(6:13-20)
10.apa yang dikatakan buku ibrani tentang tirai di kaabah dan
pentingnya tirai/tabir itu bagi kita?(6:19,20).
Bayangkan engkau berada di satu tempat yang menggunakan
bahasa yang tidak engkau mengerti.di setiap tempat terdapat beberapa petunjuk
tapi engkau sama sekali tidak mengerti apa artinya.engkau membutuhkan
sesuatu,namun engkau tidak tahu harus cari kemana.engkau ingin meminta
pertolongan tapi engkau tidak tahu bagaimana mengatakannya.
Engkau berada dalam kebingungan dan frustasi.engkau tidak dapat
menyelesaikannya masalahmu sendiri,namun,bayangkanlah si saat seperti itu
dating seorang yang mengenalimu dan
mengerti bahasamu juga bahasa orang-orang disekitarmu.Ia segera menolongmu.ia
mengatakan kepada orang-orang disekitarmu apa yang engkau katakan dan ia
mengatakan kepadamu apa yang orang-orang disekitarmu katakana.engkau akhirnya
mengerti karena ia tekah menjadi perantara
antar engkau dan orang-orang disekitarmu.demikianlah yang menghadapi
dalam berkomunikasi dan membuat
masing-masing bagian ini berfungsi dengan baik.imam mengantarai Allah dan
manusia sebab, seperti yang telah kita pelajari dosa telah memisahkan kita dari
Allah dan membuat kita sangat sulit memahami Dia dan mendengarkan
suaraNya.jadi,Allah,dalam cintaNya kepada kita,menyediakan imam untuk mengatasi
kesimpangsiuran kesukaran rohani yang ada di dunia yang berdosa ini.tapi
ingat,dalam hal ini,imam bukanlah seseorang yang mengantarai kedua pihak yang saling bermusuhan satu
dengan yang lain.Allah telah mengasihi kita. Dia menjadikan diriNya dendiri
imam karena Dia mencintai kita dan berinisiatif menjembatani jurang dosa yang
memisahkan kita dengan Dia.
Eartly priest
(para imam dunia)
Perhatikanlah bahwa buku ibrani mengajarjan kita tentang para
imam di dunia.kita pelajari bahwa mereka di pilih oleh Allah dari
manusia,sehingga mereka mewakili manusia kepada Allah dan mereka memberikan
persembahan dan korban bagi dosa(5:1).oleh karena mereka adalah manusia dan
merasakan kelemahan manusia mereka mampu bersimpati dengan kelemahan dan kekurangan
(5:2).mereka juga adalah orang berdosa
yang perlu mempersembahakan korban dosa mereka sendiri(5:3).bukalah satu
kehormatan jika seseorang memilih diri mereka sendiri;namun Allah yang
memanggil seseorang dalam pekerjaan keimamatan(5:4).
Para imam keudian mengantarai Allah dan manusia tapi mereka
melakukan demikian karena inisiatif Allah bukan mereka sendiri. Ini menunjukan
bahwa Allah tidak pernah bertentangan dengan kita.kita tidak membutuhkan
perantara untuk menenangkan Dia kemarahanNya kepada kita.Allah memilih para
imam yang adalah manusia supaya mereka dapat bersimpati dan memperlakukan kita
dengan lemah lembut.
Jesus as priest
(Yesus sebagai imam)
Menurut buku ibrani imam yang terakhir adalah Yesus.Dialah
oknum yang di pilih Allah untuk menjembatani jurang anrata manusia dan
Allah.pekerjaan para imam dunia merujuk pada keinanatanNya yang sejati. Seperti
para imam dunia ,Dia ditunjuk oleh Allah (5:5),namun tidak sama dengan imam
dunia,Dia ditunjuk oleh karena hubunganNya sebagai Anak.Dia telah di tunjuk
untuk satu keimamatan yang berbeda dan lebih tinggi dari
melkisedek(5:6)meskipun demikian ,kita harus perhatikan bahwa melkisedek di
sebutkan dalam mazmur 110,yang telah kita pelajari sebelumnya adalah sebagai
bagian utama dari perjanjian Lama yang menjadi dasar pekabaran buku ibrani.
Kita memahami keimamatan Yesus dalam doanya yang nyaring dan
penuh airmata. Dia berdoa kepada satu oknum
yang dapat menyelamatkanNya dari kematian, dan Allah mendengarkanNya
karena ketaatanNya dan mengangkatNya dari kematian(5:7).kita juga belajar
sesuatu yang nampaknya sangat sukar di pahami.kita sebagai imam besar belajar
dari penderitaanNya dan menjadi
sempurna.kita yang adalah gambar Allah yang dapat berumbuh mencapai
kesempurnaanNya(5:8-10)
Tidak seperti para imam dunia,kristus itu tidak
berdosa,meskipun Dia dicobai sama seperti kita dicobai(:15).akan nampaknya
sangat sukar untuk mempercayai bahwa Yesus
telah di cobia sama seperti kita di cobia.kita hidup di zaman dan budaya
yang berbeda yang nampaknya ada begitu ada banyak jenis pencobaan baru.tapi
sesungguhnya pencobaan bukanlah apa yang Nampak dari kehidupan.pencobaan timbul
dari dalam hati manusia .permukaan dosa adalah gejala kesombongan dan
mementingkan diri pada tingkatan yang lebih dalam.sebenarnya,pencobaan yang
dialami kristus jauh lebih sukar dari apa yang kita alami. Nayangkanlah jika
engkau penguasa alam semesta ini dan mengalami pencobaan seorang meludahi
wajahmu dan mencambuk engkau.
Kristusmemikul setiap pencobaan yang kita hadapi. Karena itulah
dia sangat mengerti dan memahami kita.Dia juga menghadapi pencobaan tanpa
berbuat dosa. Oleh karena itu Ia dapat menjadi juruselamat dan sumber
keselamatan abadi bagi kita.
Penekanan dalam buku ibrabi bukanlah hanya pada apa yang
kristus buat sebagai imam besar Agung kita,tapi juga perbedaan yang telah di
buattNya untuk kita. Kita pelajari bahwa oleh karena keimamatan Kristus , kita
dapat menghampiri tahta Allah dengan keberanian , atau keyakinan.seperti yang
kita pelajari di bagian awal tadi ,konsep konsep itu di temukan di awal dan
akhir pembahasan tentang kaabah surgawi. Kita tidak perlu lagi di penuhi
kegelisahan dan tidak perlu lagi gemetar dan takut bmenghampiri Allah.kita
dapat dating di hadapan tahta amam semesta dengan keberanian,sebab keselamatan
kita bukan berdasarkan kelemahan kita dan kekurangan kita tetapi berdasarkan
kekuatan Kristus.
Admonition for the readers
(Nasihat bagi para pembaca)
Kita sudah melihat bagaimana buku ibrani berselang-seling
mengemukakan teologi dan nasihat praktis. Pada permulaan padal 6 kita menemukan
kata therefore dan nasihat praktis.sebenarnya,masihat itu di mulai dari pasal
5:11,dimana buku ibrani mengatakan bahwa para pembaca lamban memahami.ini
bukanlah sebuah pujian. Kata itu berarti ‘to be lazy sluggish.manusia yang
malas mendengar. Tapi bukan tuli secara normal. Mereka tuli karena mereka
begitu malas mendengar kata ini hanya di gunakan du kali dalam perjanjian baru(5:11
dan 6:12)
Bukti dari kemalasan pembasa berasal dari fakta bahwa mereka seharusnya telah maju
dalam pemahaman mereka seumpama mereka makan makanan yang keras, tapi nyatanya
mereka masih seperti bayi dalam
pemahaman mereka hingga harus minum susu. Buku ibrani mengatakankebangkitan dan
penghukuman kekal kepada perkembangan yang penuh.(5:12-6:3)
Disini kita belajar dua hal yang sangat penting bagi iman
Kristen. Iman, premis dasar dari penurutan, harus menjadi pengalaman yang
bertumbuh dan harus di pertinggi oleh pemahaman intelektual.kehidupan rohani
yang bertumbuh termasuk juga pertumbuhan pemahaman teologikal.kelambana rohani
terjadi ketika seseoarang tidak berpikir.tidak akan pernah cukup waktu untuk
mempelajari doktrin-doktrin Alkitab sehingga kita dapat berkata ,”sudah
cukup!”lalu berhenti belajar dan berhenti berpikir. Itulah rumus kelambanan rohani.semangat
iman seorang Kristen selalu melibatkan pembelajaran dan pemikiran.
Apa yang ada dalam ibrani 6:4-8 sebenarnya adalah bagian yang
paling sulit dalam buku ini, tapi ada dua bagian yang banyak kesamaannya dengan
bagian itu dalam buku yang sama(10:26-31 dan 12:15-17). Disini kita melihat jika
seseorang telah di terangi, telah merasakan kebaikan dari Firman Allah dan
kuasa yang akan datang , namun masih juga jatuh/murtad,adalah tidak mungkin
orang seperti itu di pulihkan lagi pada pertobatan, karena orang seperti itu
menyalibkan Anak Allah lagi dan lagi.
Mungkin engkau telah mengenal orang Kristen yang meninggalkan
iman mereka dan kemudian kembali lagi, itu adalah contoh kehidupan Kristen.
Tapi menurut buku ibrani,ini nampaknya tidak mungkin terjadi. Apakah ini tidak
ada lagi pertobatan sekali seseorang berpaling dari Kristus?
Kita nanti akan menjawabnya
jika kita telah mempelajari ketiga bagian buku ibrani yang memiliki
kesamaan itu, hingga pada bagian yang terakhir dalam ibrani 12. Kemudian kita akan
melihat ketiga bagian itu bersama-sama
agar kita mendapatkan perspektif yang benar. Tapi sebelum menjawabnya ada
beberapa hal penting dan perlu di perhatikan di sini.
Sangatlah jelas dilihat dari konteksnya bahwa
disini,penulisnya berbicara tentang sebuah teori kemungkinan bukan sebagai
suatu situasi nyata dalam kehidupan para pembacanya, kaena ayat 9 dan seterusmya menyatakan bahwa
pembaca buku ibrani tidaklah termasuk dalam kateegori ini. Meskipun mereka lamban
dan lebam dan berada dalam bahaya hanyut oleh arus,mereka belum berada dalam
titik diamana tidak kembali lagi.ayat 4-8 adalah amaran, namun ayat-ayat
selanjutnya menunjukan masih ada harapan. Buku ibrani tidak menentukan
kemungkinan pertobatan dari setiap orang. Buku ibrani hanya mengamarkan mereka
supaya mereka tidak mengalami penderitaan ini.
Secara ringkas, buku ibrani nampaknya tidak mengatakan bahwa
setiap orang yang telah berpaling tidak mungkin kembali. Malahan buku ini
sedang membicarakan bahwa kembali adalah hal yang tidak mungkin oleh karena
setiap orang itu sendiri, bukan oleh karena Allah tidak menerima orang itu
kembali. Dan kita dapat mengatakan kepada para pembaca sekarang sama seperti
yang di katakana kepada para pembaca buku ibrani pada abad pertama itu. Jika
engkau membacanya dan prihatin akan hubunganmu dengan Allah, maka engkau tidak
akan jadi seperti yang dikatakan dalam ayat4-8 ini. Ini bukanlah sebuah
pernyataan dimana tidak ada harapan bagimu; ini adalah amaran da panggilan
untuk diresponi sementara nasih tetap ada harapan. Kita akan belajar lebih banyak tentang ini
dalam lesson 12.
The certainty of God’s Promise
(Ketetapan Janji Allah)
Manusia membutuhkan pijakan yang tepat ,meskipun sebenarnya
pijakan dibawah kaki kita tidak selamanya tepat.
Dalam dunia di mana kita tidak dapat bertumpuh bahkan pada
pijakan di bawah kaki kita,ada sesuatu yang pasti yang kita dapat percayai.
Itulah janji Allah. Buku ibrani menyatakannya dengan jelas dalam pasal 6:13-20.
Allah memberikan janji kepada Abraham. Itulah dasar perjanjian dengan semua
umatNya. Tapi tentu saja,Dia memeteraikannya dengan sumpah melebihi Allah.
Itulah sebabnya janji Allah itu pasti. Pengharapan pada janji
Allahlah yang memberikan kita pijakan yang kokoh. Itulah jangkar jiwa kita.
Pada titik ini inrani kembali ke tema Kristus, imam besar
kita. Yesus imam besar kita memasuki tabir itu untuk menjamin kepercayaan kita
menghampiri Allah. Ide terakhir dalam ibrani 6 di pertentangkan. Tabir apa
itu?nampaknya itu adalah tabir di dalam yang menuju ke bilik yang maha suci kaabah.
Tapi jika ini benar dan Kristus masuk ke sana segera setelah
kebangkitanNya,bagaimana dengan penekanan gereja Advent pada tahun 1844 di mana
Kristus masuk ke bilik yang maha suci itu?
Inilah pembahasan tentnag kaabah yang berlangsung di glacier
view pada tahun 1980.kita akan membicarakannya nanti setelah buku ibrani
menguraikan lebih banyak tentang topic inidalam ibrani 9 dan 10. Tapi kita akan
mendapatkan sedikit solusi disini. Perhatikan bahwa Yesus tidak hany pergi ke
tempat itu saja. Dia masuk sebagai pelopor di sana untuk kepentingan kita. Ini
menunjukan bahwa buku ibrani berhubungan dengan sebuah lambang gambaran jalan
masuk kita kepada Allah. Sungguh buku ibrani menuntun kita pada titik dimana kita dapat melihat bahwa Kristus
bukan bukan hanya sebagai imam besar
kita yang Agung , tapi Dia juga memberikan kita hak untuk menjadi imam. Tapi ini
semua ada sejarahnya. Kita akan kembali belajar tentang ini pada pelajaran
berikut.
Untuk sekarang kita perlu menanamkan dalam pikiran kita, ide
bahwa Kristus adalah imam Besar dan ingat bagaimana kita dapat memiliki
keyakinan oleh karena Dia.
Hanya Kristus yang mampu hidup tanpa dosa, tapi dia sangat
bersimpati dengan kita dan sebagai imam Besar dia mengundang kita untuk bersama
dalam keselamatanNya ketika kita mengenal Dia dan menerima janjiNya. Kita
memiliki Imam Besar Agung yang senang
menyebut kita saudara dan saudariNya.
0 komentar:
Posting Komentar