Bab 11
Jesus and a Better Country
Ibrani 11:1-40
Jika engkau pergi ke rak-rak sebuah
perpustakaan – mungkin saja termasuk perpustakaan yang ada si sekolahmu –
engkau akan menemukan satu bagian buku-buku yang judulnya dimulai dengan kata
Who’s who in… Ini adalah buku referensi bibliologi yang mendaftarkan
orang-orang terkemuka dalam satu wilayah geografi yang diberikan atau satu
bidang usaha. Buku-buku itu seperti Who’s
Who in America? Hingga Who’s Who
Among College and University Students? (sejenis buku bulletin sekolah, buku
tahunana sekolah, dll) Setiap tahun buku itu akan bertambah dengan nama-nama
siswa selanjutya yang dicatat dalam volue berikutnya. Coba engkau mengambil
salah satu buku itu dan membacanya. Engkau mungkin akan mendapati buku itu
membosankan karena hanya mencantumkan fakta-fakta yang tidak berhubungan
denganmu. Seperti tanggal lahir, tempat lahir,gelar yang dicapai, penghargaan
yang diberikan, dll. Juga karena buku itu bukan buku terlaris yang dijual di
mall di kotamu, mungkin hanya ada diperpustakaanmu dan digunakan sebagai
referensi mereka yang membutuhkan data orang-orang yang tercatat dalam buku
itu. Sesuatu yang menarik jika engkau mendapati buku itu mencantumkan namamu.
Tapi jika namamu tidak tercantum di sana, buku itu akan tidak relevan
menurutmu.
Dalam Pelajaran ini kita dapat menyebutkan bahwa pasal ini
adalah pasal tentang “orang-orang yang beriman.” Namun daftar ini bukan hanya
meliputi fakta-fakta biografi. Pasal ini menceritakan tentang tindakan-tindakan yang menarik dari
orang-orang yang dicantumkannya. Karena itu pasal ini tidak membosankan. Juga
tidak menakutkan. Ketika kita memahami pekabarannya, kita akan menemukan
pekabaran rohani yang paling menguatkan dalam Alkitab.Dan akhirnya, daftar ini
bukanlah tidak relevan, karena ternyata, engkau termasuk di dalamnya. Sebagaimana
yang akan kita lhat pada akhirnya engkau ada dibagian ayat terakhir. Karena itu
marilah kita melihat pasal ini sebagai sesuatu yang menarik, meguatkan , dan
adalah pasal yang relevan bagimu secara pribadi.
Sementara kita belajar pasal ini, kita akan melihat bagaimana
tindakan berorientasi pada pencapaian iman itu sesungguhnya. Orang-orang yang
diidentifikasi dalam pasak ini mau melangkah dan bertindak dalam kepercayaan
adalah kunci iman dalam pasal 11. Inilah sesungguhnya iman itu dalam buku
ibrani.
Berjalan menuju ke tempat yang baru tanpa mengetahui kemana
engkau pergi. Membangun sebuah bahtera saat belum pernah ada hujan.
Meninggalkan kekayaan Msir yang tak terhingga untuk memimpin sekelompok orang
perbudakan.
Pasal
ini mulai dengan membicarakan tentang iman. Pasal ini memberikan satu definisi
secara jelas tentang iman itu. Melainkan, menguraikan hal-hal yang penting
tentang iman. Sayangnya KJV (Alkitab versi King James)tidak menyalurkan dengan
sebaik-baiknya ide yang ada di dalam buku Ibrani, namun tidak ada kesalahan
dalam penerjemahan versi itu. Pada tahun 1611, itulah hal yang terbaik yang
dapat mereka lakukan. Dalam literature bahasa Grika yang mereka peroleh, arti
satu-satunya yang mereka temukan dari kata yang digunakan buku Ibrani ayat 1
adalah “Substance(=pokok).” Sejak waktu itu para arkeologi telah menemukan
lebih banyak dokumen bahasa Grika. Ini bukan hanya dokumen literal seperti
uraian filosofikal tapi juga dokumen sehari-hari seperti yang engkau temukan di
keranjang sampah atau kotak simpanan. Dalam literature itu kata ini ditemukan
dengan arti yang khusus. Kata itu merujuk pada akte untuk satu bagian
kepemilikan. Akte itu bukanlah miliknya sendiri, tapi akta itu menjamin
seseorang bahwa dia memiliki hak atas kepemilikan tersebut.
Jika orang
tua anda memiliki harta, misalnya sebuah ladang yang berlokasi jauh dari tempat
tinggalmu sekarang. Sekalipun mereka tidak melihat ladang itu, tapi oleh karena
akta tanah yang mereka miliki,mereka akan yaki bahwa mereka memiliki hak atas
ladang itu. Demikianlah pengartian dari kata yang digunakan buku Ibrani untuk
menjelaskan tentang iman.
Iman
adalah akta kita yang menjamin kita untuk apa yang kita harapkan dalam Kristus.
Satu dunia yang baru yang kita miliki, sekalipun kita belum dapat melihatya
sekarang. Melalui iman kita memiliki jaminan bahwa janji Kristus itu benar dan
masa depan adalah milik kita jika kita berada di dalam Dia. Iman, oleh karena
itu, adalah akta atau keyakinan yang menamin apa yang kita harapkan.
Dalam
ayat-ayat di awal Ibrani pasal 11, kita belajar beberapa kebenaran lain yang
penting tentang iman. Dalam ayat 2 kita mendapati bahwa iman adalah cara dimana
nenek moyang kita mendapatkan persetujuan dari Allah. Ini selalu menjadi metode
keselamatan Allah. Ayat 3 menunjukan kepada kita bahwa Allah adalah pencipta
melalui iman. Kita percaya bahwa Dia dapat membuat sesuatu kelihatan dari yag
tidak kelihatan.
Sekalipun begitu, dalam ayat 6, kita mendapatkan gambaran ang
paling jelas tentang apa iman itubagi penulis buku Ibrani. Itu melibatkan dua
spesifik bagaimana orang percaya meyakini Allah. Pertama, orang percaya
meyakini bahwa Allah ada, dan kedua, umat percaya meyakini bahwa Allah bukan
hanya ada tapi juga meyakini bahwa Ia satu jenis Allah tertentu. Dia adalah
Oknum yang menghargai mereka yang mencari Dia. Dengan kata lain, Dia adalah
Allah yang peduli kepada mereka yang sangat tertarik kepada-Nya. Tapi akan
menjadi sebuah kesalahan jika kita berpikir bahwa iman hanyalah istilah mental.
Karena dalam buku Ibrani, seseorng yang sungguh-sungguh percaya Allah seperti
ini adalah seseorang yang mau melangkah dan menuruti Allah yang ini kemanapun
Dia menuntunnya. Iman bukan hanya sekedar sikap (Atitude). Lebih dari itu, iman
adalah kemauan untuk bertindak dan mengikuti Allah kemanapun Ia panggil,
sekalipun tujuan akhirnya tidak jelas.
Wllian
Johnson telah menggunakan gambaran seorang pengembara untuk menjelaskan apa
yang sedang dibicarakan oleh buku Ibrani disini dan di seluruh bagian buku itu.
Dia menunjukan bahwa ketika berangkat dalam pengembaraan rohani, empat elemen
termasuk di dalamnya. Pertama, satu pemisahan atau meninggalkan rumah; kedua,
satu perjalanan menuju ke tempat suci; ketiga, satu maksud yang pasti untuk
sebuah perjalanan; dan keempat, ada kesukaran sepanjang perjalanan. Menurut
buku Ibrani, keseluruhan kehidupan Kristen bagaikan pengembaraan. Orang Kristen
harus menyadari bahwa dunia ini bukanlah rumah mereka, dan mereka mulai
terpisah secara rohani dari nilai-nilai dunia ini dalam mengejar sebuah kota
yang lebih baik, yang pendiri dan pembuatnya adalah Allah. Mereka memikul
kesukaran sementara mereka berjalan menuju kota ini dengan maksud untuk
membangun persekutuan dengan Allah. Orang Kristen menjadi satu Komunitas religi
yang berangkat menuju ke satu tempat yang suci, satu kota yang baru. Iman yang
di angkat dalam Ibrani 11 adalah satu iman yang mau meninggalkan jalan yang
nyaman di dunia ini dan berjalan menuju kota Allah yang baru.
Namun,
sebagaimana yang kita lihat, sekalipun sementar mereka yang berjalan melalui
tanah Immanuel menuju ke kota yang baru, orang Kristen sudah menikmati akses ke
hadirat Allah dengan keyakinan . Ini sudah memberikan kepada mereka satu
cicipan dari kehidupan di kota yang baru itu. Boleh jadi ada kesukaran , tapi
itu dapat dipikul oleh karena ada keyakinan bahwa Allah ada bersama mereka.
Keyakinan inilah yang memotivasi mereka untuk melangkah dalam iman dan menuju
ke kota yang baru itu.
Kita
juga mengetahui bahwa kemauan orang-orang yang beriman ini untuk mengikut Allah
dan hidup dalam hadirat-Nya sementar mengikutiNya menuju ke kota yang baru
tidaklah sinonim (sama arti) dengan kesempurnaan tanpa dosa. Ibrani 11 hanya
menekankan iman dari tokoh-tokoh yang didaftarkan. Kita dapat membaca kisah
mereka dalam perjanjian lama , seperti yang dimiliki oleh para pembaca pertama
buku ini. Dan kita mengetahui bahwa , sekalipun mereka adalah orang-orang
beriman , hamper semua orang-orang ini berbuat kesalahan. Sekalipun dia telah
menunjukan imannya dalam membangun bahtera, Nuh mabuk. Abraham berdusta tentang
istrinya dan mengatakan dia adalah saudaranya. Musa membunuh seseorang,Rahab
adalah seorang pelacur. Jika engkau membuat daftar dari orang-orang dari
perjanjian lama mengenai orang beriman akankah engkau memasukan Simson dalam daftarmu? Ia
menghidupkan kehidupan yang bermoral lemah, namun ia masuk dalam daftar di buku
Ibrani.
Semua
ini mengatakan sesuatu yang penting bagi kita tentang makna dari pasal ini.
Disinilah pasal ini menjadi dua dalam bagian pasal ini, satu di bagian tengah
dan satu di bagian akhir. Mari kita lihat dalam ayat 13-16, 39 dan 40 untuk
menemukan inti dari pekabaran Ibrani 11.
Mulai
dari ayat 13, kita menemukan ringkasan pegalaman dari orang-orang beriman ini.
Pertama, mereka semua mati tanpa sungguh-sungguh menerima janji yang mereka
harapkan. Namun mereka mangakui bahwa mereka adalah orang asing di atas muka
bumi ini dan melangkah untuk mencari satu negri tampat tinggal yang baru.
Mereka mencari negri yang lebih baik dn mereka mau mengikuti Allah dimanapun
Dia menuntun mereka.
Jadi,
bagaimana Allah merespon terhadap iman seperti itu? Jawabannya ada dalam ayat
16: “Oleh karena itu Allah tidak malu untuk disebut Allah mereka; sebaliknya
dia telah menyediakan satu kota bagi mereka” (NRSV). Ini adalah kata-kata yang
paling menguatkan. Allah tidak malu disebut Allah Abraham, Isshak, Yakub.
Betapa Allah itu baik.
Di awal
Lesson 1 menyebutkan bahwa ada saat dimana anak-anak kita membuat kita malu.
Terkadang kita merasa malu bahkan terhadap orang-orang yang sangat dekat dengan
kita.
Tapi Allah tidak malu. Ia tidak malu disebut Allah Abraham
dan Simson. Mungkin jika kita Allah, kita tidak ingin namamu yang agung
disamakan dengan orang-orang berdosa. Tapi Allah sering menyebut namaNya dengan
Allah Abraham, Ishak, Yakub. Bahkan Ia menyediakan satu kota untuk mereka.
Ketika
kita melihat pada akhir pasal itu, pekabaran itu akan lebih baik dan lebih
mengutkan. Kita sudah melihat dalam ayat 13 bahwa semua orang-orang beriman
yang besar ini mati tanpa menerima janji atau mencapai kota yang dijanjikan.
Pada pasal itu kita dapat menemukan mengapa. Engkau lihat, Allah memiliki ide
yang lebih baik. Perhatikan ayat 39,40 (NRSV) :
Yet all these, though they were commended for their
faith, did not receive what was promised, since God had provided something
better so that they would not,apart from us, be made perfect.
Mereka
belum menerima warisan yang dianjikan karena Allah ingin melibatkan kita juga
dalam daftar itu. Ini bukanlah sekedar daftar sesuatu yang terjadi di masa
lampau. Itu bukanlah buku yang berjudul Orang-orang beriman dalam Perjanjian
Lama atau bahkan Orang-orang yang beriman dalam Alkitab. Itu adalah Orang-orang
beriman sekarang sampai pada saat itu. Allah ingin kita terlibat di sana. Allah
memandang kepadamu dan berkata, “Aku tidak malu disebut sebagai Allahmu.” Allah
memanggil kita untukmenjadi pengembaraanNya di jaman modern ini yang melangkah
dalam iman dan mengikuti kemanapun Dia menuntunmu. Ketika kita melakukannya,
kita menjadi sama dengan Abraham atau Musa sebagai bagian dari Ibrani pasal 11.
Allah tidak malu disebut Allah kita juga.
Begitu
sering dosadan kegagalan kita menghalangi kita dari pemahaman akan pekabaran
ini Kecenderungan alamiah orang berdosa adalah menghindar dari Allah dan
bersembunyi. Sama seperti yang dilakukan oleh anak kecil saaat berbuat
kesalahan atau ada kekurangan. Mereka bersembunyi dan takut ketahuan. Mereka
berharap dengan itu mereka dapat menghindari keselahan mereka. Padahal, itu
salah. Engkau malu jika kelemahan atau kesalahanmu itu diketahui oleh orang lain
dan mungkin mereka tidak akan mengakui engkau sebagai sahabat mereka.
Mungkin
kita sering ingin bersembunyi dari Allah karena kita meras bahwa kelemahan kita
akan Nampak dan kelihatan olehNya. Tapi Ibrani11 menunjukan kepada kita bahwa
Allah tidak malu menjadi Allah Abraham,Ishak,Yakub. Dia tidak malu disebut
Allah Daud, atau Rahab atau Simson. Dia tidak malu disebut Allahmu. Dia sedang
menyediakan satu kota untukmu. Dia hanya memintamumelangkah dalam
iman,mengikutiNya, dan menjadi bagian dari daftar orang-orang beriman yang akan
terus menerus bertambah.
0 komentar:
Posting Komentar