Rabu, 18 Maret 2015

BAB 11. Jesus and a Better Country



Bab 11
Jesus and a Better Country
Ibrani 11:1-40


Jika engkau pergi ke rak-rak sebuah perpustakaan – mungkin saja termasuk perpustakaan yang ada si sekolahmu – engkau akan menemukan satu bagian buku-buku yang judulnya dimulai dengan kata Who’s who in… Ini adalah buku referensi bibliologi yang mendaftarkan orang-orang terkemuka dalam satu wilayah geografi yang diberikan atau satu bidang usaha. Buku-buku itu seperti Who’s Who in America? Hingga Who’s Who Among College and University Students? (sejenis buku bulletin sekolah, buku tahunana sekolah, dll) Setiap tahun buku itu akan bertambah dengan nama-nama siswa selanjutya yang dicatat dalam volue berikutnya. Coba engkau mengambil salah satu buku itu dan membacanya. Engkau mungkin akan mendapati buku itu membosankan karena hanya mencantumkan fakta-fakta yang tidak berhubungan denganmu. Seperti tanggal lahir, tempat lahir,gelar yang dicapai, penghargaan yang diberikan, dll. Juga karena buku itu bukan buku terlaris yang dijual di mall di kotamu, mungkin hanya ada diperpustakaanmu dan digunakan sebagai referensi mereka yang membutuhkan data orang-orang yang tercatat dalam buku itu. Sesuatu yang menarik jika engkau mendapati buku itu mencantumkan namamu. Tapi jika namamu tidak tercantum di sana, buku itu akan tidak relevan menurutmu.

Dalam Pelajaran ini kita dapat menyebutkan bahwa pasal ini adalah pasal tentang “orang-orang yang beriman.” Namun daftar ini bukan hanya meliputi fakta-fakta biografi. Pasal ini menceritakan  tentang tindakan-tindakan yang menarik dari orang-orang yang dicantumkannya. Karena itu pasal ini tidak membosankan. Juga tidak menakutkan. Ketika kita memahami pekabarannya, kita akan menemukan pekabaran rohani yang paling menguatkan dalam Alkitab.Dan akhirnya, daftar ini bukanlah tidak relevan, karena ternyata, engkau termasuk di dalamnya. Sebagaimana yang akan kita lhat pada akhirnya engkau ada dibagian ayat terakhir. Karena itu marilah kita melihat pasal ini sebagai sesuatu yang menarik, meguatkan , dan adalah pasal yang relevan bagimu secara pribadi.
Sementara kita belajar pasal ini, kita akan melihat bagaimana tindakan berorientasi pada pencapaian iman itu sesungguhnya. Orang-orang yang diidentifikasi dalam pasak ini mau melangkah dan bertindak dalam kepercayaan adalah kunci iman dalam pasal 11. Inilah sesungguhnya iman itu dalam buku ibrani.
Berjalan menuju ke tempat yang baru tanpa mengetahui kemana engkau pergi. Membangun sebuah bahtera saat belum pernah ada hujan. Meninggalkan kekayaan Msir yang tak terhingga untuk memimpin sekelompok orang perbudakan.

                Pasal ini mulai dengan membicarakan tentang iman. Pasal ini memberikan satu definisi secara jelas tentang iman itu. Melainkan, menguraikan hal-hal yang penting tentang iman. Sayangnya KJV (Alkitab versi King James)tidak menyalurkan dengan sebaik-baiknya ide yang ada di dalam buku Ibrani, namun tidak ada kesalahan dalam penerjemahan versi itu. Pada tahun 1611, itulah hal yang terbaik yang dapat mereka lakukan. Dalam literature bahasa Grika yang mereka peroleh, arti satu-satunya yang mereka temukan dari kata yang digunakan buku Ibrani ayat 1 adalah “Substance(=pokok).” Sejak waktu itu para arkeologi telah menemukan lebih banyak dokumen bahasa Grika. Ini bukan hanya dokumen literal seperti uraian filosofikal tapi juga dokumen sehari-hari seperti yang engkau temukan di keranjang sampah atau kotak simpanan. Dalam literature itu kata ini ditemukan dengan arti yang khusus. Kata itu merujuk pada akte untuk satu bagian kepemilikan. Akte itu bukanlah miliknya sendiri, tapi akta itu menjamin seseorang bahwa dia memiliki hak atas kepemilikan tersebut.

                Jika orang tua anda memiliki harta, misalnya sebuah ladang yang berlokasi jauh dari tempat tinggalmu sekarang. Sekalipun mereka tidak melihat ladang itu, tapi oleh karena akta tanah yang mereka miliki,mereka akan yaki bahwa mereka memiliki hak atas ladang itu. Demikianlah pengartian dari kata yang digunakan buku Ibrani untuk menjelaskan tentang iman.

                Iman adalah akta kita yang menjamin kita untuk apa yang kita harapkan dalam Kristus. Satu dunia yang baru yang kita miliki, sekalipun kita belum dapat melihatya sekarang. Melalui iman kita memiliki jaminan bahwa janji Kristus itu benar dan masa depan adalah milik kita jika kita berada di dalam Dia. Iman, oleh karena itu, adalah akta atau keyakinan yang menamin apa yang kita harapkan.

                Dalam ayat-ayat di awal Ibrani pasal 11, kita belajar beberapa kebenaran lain yang penting tentang iman. Dalam ayat 2 kita mendapati bahwa iman adalah cara dimana nenek moyang kita mendapatkan persetujuan dari Allah. Ini selalu menjadi metode keselamatan Allah. Ayat 3 menunjukan kepada kita bahwa Allah adalah pencipta melalui iman. Kita percaya bahwa Dia dapat membuat sesuatu kelihatan dari yag tidak kelihatan.
Sekalipun begitu, dalam ayat 6, kita mendapatkan gambaran ang paling jelas tentang apa iman itubagi penulis buku Ibrani. Itu melibatkan dua spesifik bagaimana orang percaya meyakini Allah. Pertama, orang percaya meyakini bahwa Allah ada, dan kedua, umat percaya meyakini bahwa Allah bukan hanya ada tapi juga meyakini bahwa Ia satu jenis Allah tertentu. Dia adalah Oknum yang menghargai mereka yang mencari Dia. Dengan kata lain, Dia adalah Allah yang peduli kepada mereka yang sangat tertarik kepada-Nya. Tapi akan menjadi sebuah kesalahan jika kita berpikir bahwa iman hanyalah istilah mental. Karena dalam buku Ibrani, seseorng yang sungguh-sungguh percaya Allah seperti ini adalah seseorang yang mau melangkah dan menuruti Allah yang ini kemanapun Dia menuntunnya. Iman bukan hanya sekedar sikap (Atitude). Lebih dari itu, iman adalah kemauan untuk bertindak dan mengikuti Allah kemanapun Ia panggil, sekalipun tujuan akhirnya tidak jelas.

                Wllian Johnson telah menggunakan gambaran seorang pengembara untuk menjelaskan apa yang sedang dibicarakan oleh buku Ibrani disini dan di seluruh bagian buku itu. Dia menunjukan bahwa ketika berangkat dalam pengembaraan rohani, empat elemen termasuk di dalamnya. Pertama, satu pemisahan atau meninggalkan rumah; kedua, satu perjalanan menuju ke tempat suci; ketiga, satu maksud yang pasti untuk sebuah perjalanan; dan keempat, ada kesukaran sepanjang perjalanan. Menurut buku Ibrani, keseluruhan kehidupan Kristen bagaikan pengembaraan. Orang Kristen harus menyadari bahwa dunia ini bukanlah rumah mereka, dan mereka mulai terpisah secara rohani dari nilai-nilai dunia ini dalam mengejar sebuah kota yang lebih baik, yang pendiri dan pembuatnya adalah Allah. Mereka memikul kesukaran sementara mereka berjalan menuju kota ini dengan maksud untuk membangun persekutuan dengan Allah. Orang Kristen menjadi satu Komunitas religi yang berangkat menuju ke satu tempat yang suci, satu kota yang baru. Iman yang di angkat dalam Ibrani 11 adalah satu iman yang mau meninggalkan jalan yang nyaman di dunia ini dan berjalan menuju kota Allah yang baru.

                Namun, sebagaimana yang kita lihat, sekalipun sementar mereka yang berjalan melalui tanah Immanuel menuju ke kota yang baru, orang Kristen sudah menikmati akses ke hadirat Allah dengan keyakinan . Ini sudah memberikan kepada mereka satu cicipan dari kehidupan di kota yang baru itu. Boleh jadi ada kesukaran , tapi itu dapat dipikul oleh karena ada keyakinan bahwa Allah ada bersama mereka. Keyakinan inilah yang memotivasi mereka untuk melangkah dalam iman dan menuju ke kota yang baru itu.

                Kita juga mengetahui bahwa kemauan orang-orang yang beriman ini untuk mengikut Allah dan hidup dalam hadirat-Nya sementar mengikutiNya menuju ke kota yang baru tidaklah sinonim (sama arti) dengan kesempurnaan tanpa dosa. Ibrani 11 hanya menekankan iman dari tokoh-tokoh yang didaftarkan. Kita dapat membaca kisah mereka dalam perjanjian lama , seperti yang dimiliki oleh para pembaca pertama buku ini. Dan kita mengetahui bahwa , sekalipun mereka adalah orang-orang beriman , hamper semua orang-orang ini berbuat kesalahan. Sekalipun dia telah menunjukan imannya dalam membangun bahtera, Nuh mabuk. Abraham berdusta tentang istrinya dan mengatakan dia adalah saudaranya. Musa membunuh seseorang,Rahab adalah seorang pelacur. Jika engkau membuat daftar dari orang-orang dari perjanjian lama mengenai orang beriman akankah engkau  memasukan Simson dalam daftarmu? Ia menghidupkan kehidupan yang bermoral lemah, namun ia masuk dalam daftar di buku Ibrani.

                Semua ini mengatakan sesuatu yang penting bagi kita tentang makna dari pasal ini. Disinilah pasal ini menjadi dua dalam bagian pasal ini, satu di bagian tengah dan satu di bagian akhir. Mari kita lihat dalam ayat 13-16, 39 dan 40 untuk menemukan inti dari pekabaran Ibrani 11.

                Mulai dari ayat 13, kita menemukan ringkasan pegalaman dari orang-orang beriman ini. Pertama, mereka semua mati tanpa sungguh-sungguh menerima janji yang mereka harapkan. Namun mereka mangakui bahwa mereka adalah orang asing di atas muka bumi ini dan melangkah untuk mencari satu negri tampat tinggal yang baru. Mereka mencari negri yang lebih baik dn mereka mau mengikuti Allah dimanapun Dia menuntun mereka.

                Jadi, bagaimana Allah merespon terhadap iman seperti itu? Jawabannya ada dalam ayat 16: “Oleh karena itu Allah tidak malu untuk disebut Allah mereka; sebaliknya dia telah menyediakan satu kota bagi mereka” (NRSV). Ini adalah kata-kata yang paling menguatkan. Allah tidak malu disebut Allah Abraham, Isshak, Yakub. Betapa Allah itu baik.
                Di awal Lesson 1 menyebutkan bahwa ada saat dimana anak-anak kita membuat kita malu. Terkadang kita merasa malu bahkan terhadap orang-orang yang sangat dekat dengan kita.

Tapi Allah tidak malu. Ia tidak malu disebut Allah Abraham dan Simson. Mungkin jika kita Allah, kita tidak ingin namamu yang agung disamakan dengan orang-orang berdosa. Tapi Allah sering menyebut namaNya dengan Allah Abraham, Ishak, Yakub. Bahkan Ia menyediakan satu kota untuk mereka.

                Ketika kita melihat pada akhir pasal itu, pekabaran itu akan lebih baik dan lebih mengutkan. Kita sudah melihat dalam ayat 13 bahwa semua orang-orang beriman yang besar ini mati tanpa menerima janji atau mencapai kota yang dijanjikan. Pada pasal itu kita dapat menemukan mengapa. Engkau lihat, Allah memiliki ide yang lebih baik. Perhatikan ayat 39,40 (NRSV) :
                Yet all these, though they were commended for their faith, did not receive what was promised, since God had provided something better so that they would not,apart from us, be made perfect.
                Mereka belum menerima warisan yang dianjikan karena Allah ingin melibatkan kita juga dalam daftar itu. Ini bukanlah sekedar daftar sesuatu yang terjadi di masa lampau. Itu bukanlah buku yang berjudul Orang-orang beriman dalam Perjanjian Lama atau bahkan Orang-orang yang beriman dalam Alkitab. Itu adalah Orang-orang beriman sekarang sampai pada saat itu. Allah ingin kita terlibat di sana. Allah memandang kepadamu dan berkata, “Aku tidak malu disebut sebagai Allahmu.” Allah memanggil kita untukmenjadi pengembaraanNya di jaman modern ini yang melangkah dalam iman dan mengikuti kemanapun Dia menuntunmu. Ketika kita melakukannya, kita menjadi sama dengan Abraham atau Musa sebagai bagian dari Ibrani pasal 11. Allah tidak malu disebut Allah kita juga.

                Begitu sering dosadan kegagalan kita menghalangi kita dari pemahaman akan pekabaran ini Kecenderungan alamiah orang berdosa adalah menghindar dari Allah dan bersembunyi. Sama seperti yang dilakukan oleh anak kecil saaat berbuat kesalahan atau ada kekurangan. Mereka bersembunyi dan takut ketahuan. Mereka berharap dengan itu mereka dapat menghindari keselahan mereka. Padahal, itu salah. Engkau malu jika kelemahan atau kesalahanmu itu diketahui oleh orang lain dan mungkin mereka tidak akan mengakui engkau sebagai sahabat mereka.

                Mungkin kita sering ingin bersembunyi dari Allah karena kita meras bahwa kelemahan kita akan Nampak dan kelihatan olehNya. Tapi Ibrani11 menunjukan kepada kita bahwa Allah tidak malu menjadi Allah Abraham,Ishak,Yakub. Dia tidak malu disebut Allah Daud, atau Rahab atau Simson. Dia tidak malu disebut Allahmu. Dia sedang menyediakan satu kota untukmu. Dia hanya memintamumelangkah dalam iman,mengikutiNya, dan menjadi bagian dari daftar orang-orang beriman yang akan terus menerus bertambah.

0 komentar:

Posting Komentar